Pagi-pagi, Bo Na heran melihat
depan kelas sangat ramai. Ternyata anak-anak tak diperbolehkan masuk oleh dua
kroni Young Do. Mengetahui siapa yang ada di dalam kelas, Bo Na memaksa masuk
dan membentak Young Do, “Hei Choi Young Do! Apa kau menyewa seluruh sekolah ini
untuk dirimu sendiri? Kalau pun kau melakukannya, sekolah ini sebenarnya milik
Kim Tan. Jadi kenapa kau menyuruh kami semua untuk minggir?”
Tanpa mengalihkan pandangan dari
Eun Sang, Young Do berkata kalau ia penasaran tentang si OKB ini. Ia mengambil
tas Eun Sang dan membuang semua isinya. Eun Sang kaget dan marah. Begitu pula
Bo Na. Tapi Young Do malah bersyukur melihat Bo Na karena ia juga mengambil tas
Bo Na dan membuang semua isinya juga.
“Apa kau lihat?” tanya Young Do
menunjuk barang-barang Eun Sang dan Bo Na yang berserakan di lantai. Dua
tas
namun isi yang berbeda. Tas Bo Na penuh barang bermerek, sedang tas Eun
Sang
hanya berisi alat-alat tulis saja. Ia ingin menunjukkan perbedaan itu
pada Eun Sang, “Lihatlah. Kau tak pernah mengeluarkan uang.
Kau bukan Orang Kaya Baru, kan?”
Eun Sang diam tak menjawab. Bo Na
pun juga terdiam saat Young Do bertanya padanya, apakah Eun Sang benar-benar
orang kaya baru. Paras khawatir tersirat di wajahnya. Walau ia langsung mengatai
Young Do seperti anak SD, “Apa pentingnya juga dia anak OKB atau bukan?”
“Tentu saja penting. Kalau ada
anak dari beasiswa kurang mampu pura-pura menjadi OKB, bukankah itu berarti
kalau ia membohongi seluruh sekolah? Kita semua adalah korbannya, kan?” tanya
Young Do menatap Eun Sang tajam.
Eun Sang mencoba berkata setenang
mungkin walau masih terdengar sedikit gemetar, “Kalau kau memang tak berniat
minta maaf atas kelakuanmu tadi, maukah kau menyingkir dari hadapanku?”
Young Do tersenyum. Ia maju satu
langkah dan dengan nada mengancam bertanya, “Kalau aku bertanya ‘siapa yang
menjagamu hingga membuatmu pede seperti ini?’ apakah itu terlalu kasar?”
Eun Sang diam, tak ingin nama Tan
muncul dan tersangkut dengan namanya. Untung Chan Young muncul dan bertanya
pada Bo Na apa yang baru saja terjadi. Bo Na langsun mengadukan Young Do yang
ia anggap sudah gila.
Sejenak Chan Young memandang Eun
Sang dan menyadari apa yang terjadi. Walau sopan, ia berani berkata pada Young
Do kalau Young Do mencoba menghalangi murid-murid yang mau belajar, dan
kelakuan Young Do itu mulai menyebalkan.
Karena sudah membuktikan kecurigaannya, Young Do memutuskan meninggalkan mereka. Sebelum pergi, Young Do berkata
pada Eun Sang, “Murid pindahan ini.. kenapa banyak sekali ksatria yang
menjagamu? Membuatku ingin bersaing dengan mereka.”
Chan Young mengajak mereka berdua
untuk memberesi tas mereka. Bo Na kesal pada Eun Sang karena gara-gara Eun Sang
semua seperti ini. Eun Sang meminta Chan Young juga memberesi barang Bo Na.
Tapi Bo Na juga marah pada Chan Young dan berkata kalau ia sekarang membenci
pacarnya itu.
Tapi melihat apa yang sebelumnya
telah ia perbuat untuk melindungi Eun Sang, kekesalan Bo Na itu tak
menjengkelkan.
Bo Na yang masih kesal karena
kejadian tadi pagi, sangat senang mendengar Tan memukul Young Do. Tapi Myung
Soo yang menjadi tim Young Do, membela
temannya. Bo Na yang sesaat menjadi tim Tan (tim Chan Young pasti forever)
menyuruh Myung Soo untuk berhenti bergaul dengan Young Do.
Mendadak Ye Sol menyuruh Bo Na
mengecilkan suaranya karena ada Rachel yang melewati mereka. Tapi Bo Na malah
memanggil Rachel. Ia meminta teman-temannya pergi karena ia mau buat
perhitungan pada Rachel.
Bo Na marah pada Rachel yang
memberitahu Chan Young mengenai hubungan masa lalunya dengan Tan. Tapi
Rachel cuek dan berkata kalau seharusnya Bo Na bisa mengendalikan pacarnya
karena sepertinya Chan Young memiliki hubungan khusus dengan Eun Sang. Tapi Bo
Na malah mengatakan kalau Kim Tanlah yang sepertinya memiliki hubungan khusus dengan Eun
Sang.
Rachel mulai marah mendengarnya
dan Bo Na berkata kalau ia memang berniat membuat level kemarahan Rachel
meningkat. Rachel menjawab kalau ia akan menyimpan semua hinaan Bo Na dan
membalasnya pada saatnya nanti. Bo Na berbalik pergi setelah berkata kalau ia
tak percaya pada ancaman Rachel.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar